|
Tak Pernah Berhenti Bermimpi TIDAK sedikit orang bilang, sebagai seorang penjaga gawang, posturnya kurang begitu ideal. Tinggi Rizky Subagja, cuma 169 cm. Tapi, kekurangan itu ditutupi Bagja – sapaan akrabnya – dengan kemampuan teknis yang lumayan komplit. Dan, yang paling mengagumkan dari seorang Bagja adalah kepercayaan dirinya yang sangat tinggi. Karena itu, ketika banyak orang meyakini, Bagja akan menghadapi kendala besar menyangkut tinggi badannya, kiper lulusan UNI kelahiran Bandung 24 Mei 1991 itu terus berjuang meretas mimpi menjadi penjaga gawang andal. Setelah sempat berkostum Carsurin, klub anggota Divisi III PSSI, Bagja mendapat kesempatan memperkuat PERSIB U-21 pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010. Sebagai pemain debutan, Bagja harus bersaing dengan Cecep Sukandar, penjaga gawang yang sudah bercokol di tim ini sejak musim sebelumnya. Berkat kerja kerasnya, Bagja berhasil merebut posisi inti di dalam skuad asuhan Mustika Hadi ini. Setelah sempat diparkir dalam dua laga tandang akibat debut kurang meyakinkan saat gawangnya dibobol dengan mudah oleh dua pemain Pelita Jaya Karawang, Bagja tak tergantikan hingga akhir musim ketika PERSIB U-21 sukses mengangkat trofi juara LSI 2009-2010. Salah satu aksi fenomenal Bagja adalah pada saat ia berhasil mementahkan tiga tendangan penalti pemain Persebaya Surabaya dalam drama adu penalti yang super menegangkan di babak semifinal. Bagja pun dielu-elukan sebagai pahlawan kemenangan yang meloloskan "Maung Ngora" ke partai puncak. Sukses bersama PERSIB U-21 pada tahun pertamanya tidak membuat jalan Bagja menuju tim senior mulus. Namun, Bagja tak patah arang, ia terus mengasah kemampuannya. Meski berbau keberuntungan, impian Bagja mengenakan kostum tim PERSIB senior akhirnya kesampaian. Sekembalinya dari tur Papua, PERSIB yang sudah ditangani pelatih Daniel Roekito mengalami krisis penjaga gawang menyusul cederanya Markus Haris Maulana dan Cecep Supriyatna dalam waktu bersamaan. Karena hanya memiliki Dadang Sudrajat, Daniel pun memutuskan meminjam Bagja sebagai penjaga gawang pengganti pada laga melawan Pelita Jaya Karawang di Stadion Siliwangi, 6 Februari 2011. Pada musim 2011-2012, Bagja akhirnya bisa mewujudkan impian jadi pemain PERSIB, ketika ia terpilih masuk skuad Drago Mamic dengan status sebagai kiper keempat.*** |
0 komentar:
Posting Komentar